INTEGRASI NILAI LUHUR BUDAYA BERUPA TRADISI NGUNGGAHNE BERAS MELALUI MEDIA PERMAINAN NB-GEEN CARD DI SDN SELOPANGGUNG 1

 

Sabtu, 14 Oktober 2023 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) berkolaborasi dengan Prodi Pendidikan Biologi Universitas Nusantara PGRI Kediri melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran anak-anak di sekolah dasar. Selama ini, Prodi PGSD melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran guru sekolah dasar dan orang-orang dewasa serta jarang berkolaborasi dengan prodi yang lain. Sebelumnya penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat sudah pernah dilakukan di desa Jugo pada hari Jum’at 13 Januari 2023 dengan sasaran yang hampir sama yakni anak-anak dan remaja, diketahui bahwa anak-anak dan remaja tersebut banyak yang tidak memahami budaya leluhur yang masih dilestarikan di desa Jugo, yakni ritual ngunggahne beras. Berdasarkan data pengabdian kepada Masyarakat sebelumnya serta diperkuat dengan hasil FGD yang membahas evaluasi payung penelitian serta pengabdian masing-masing prodi, diputuskan bahwa ketika ingin membangun konsep dan pemahaman yang benar adalah dimulai dari dasar, salah satunya mengintegrasikan nilai budaya leluhur dalam sebuah proses pembelajaran.

Gambar 1. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat pengenalan Ritual Ngunggahne beras yang sudah pernah dilakukan di desa Jugo Kediri

            Berdasarkan pada isu konservasi yang dilatarbelakangi tradisi kedaerahan menjadi pilihan topik strategis untuk digunakan dalam kegiatan ini. Didukung berdasarkan hasil riset dan evaluasi dari kegiatan pengabdian sebelumnya, ditemukan beberapa tradisi unik masyarakat yang sebenarnya mengusung nilai konservasi. Ngunggahne beras merupakan tradisi rutin yang dilakukan sebelum acara hajatan nikah atau khitan dimulai. Tradisi ini masih dilakukan oleh beberapa daerah di kediri khususnya di desa Jugo dan desa Selopanggung. Diketahui bahwa meskipun tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun, namun tetap saja bahwa orang tua kesulitan menjelaskan makna dan nilai tradisi ini kepada anak-anak. Melihat adanya peluang ini, maka  prodi  berinisiatif  dengan mengadakan  permainan yang  memiliki nilai edukasi untuk anak-anak tentang makna tradisi Ngunggahne Beras. Kegiatan pengabdian kepada masyarakt kali ini bekerjasama dengan SDN Selopanggung 1 dengan mengambil sampel siswa kelas 4 sejumlah 18 siswa. Sebelum melakukan kegiatan terlebih dahulu meminta ijin kepada pihak sekolah untuk berkolaborasi dan menceritakan alur kegiatan yang akan dilakukan agar berjalan sesuai yang telah direncanakan bersama tim.

Gambar 2. Proses ijin kolaborasi bersama kepala sekolah SDN Selopanggung 1

Pada kegiatan ini tim menggunakan media yang sama yakni NB-Green Card. NB-Green Card dipilih sebagai media permainan edukatif untuk mengenalkan nilai etnokonservasi pada anak-anak usia Sekolah Dasar. Permainan ini diadaptasi dari permainan Green Card yang telah ada sebelumnya. Kartu dipilih sebagai media permainan edukatif karena dari segi keamanan, permainan ini jelas aman dimainkan oleh semua usia terutama untuk anak-anak usia SD. Kartu permainan ini dilengkapi juga dengan aturan permainan yang jelas yang tertulis pada kartu. Dari segi kepraktisan, kartu unu di desain dengan ukuran yang sedang yakni 10×8 cm sehingga mudah digenggam dan dibawa kemana-mana. Tersedia juga tempat kartu agar setelah dipakai kartu bisa tertata rapi kembali. Selain itu kartu dicetak dengan ukuran huruf yang standart menggunakan kertas glossy yang tahan air dan tidak gampang telipat. Kartu terbagi menjadi dua, yaitu main card atau kartu utama dan challenge card atau kartu tantangan. Main card digunakan untuk saling menantang satu sama lain oleh para pemain dengan mengadu angka yang ada pada masing-masing kartu. Pemain dengan angka besar, berhak memberikan pertanyaan yang ada pada kartu kepada pemain dengan angka kartu lebih kecil. Ketika pemain tidak bisa menjawab pertanyaan, pemain wajib mengambil challenge card dan melakukan perintah yang ada di kartu tersebut.

Gambar 3. Kartu bernomor: main card. Kartu tanpa nomor: challenge card

Praktik permainan dilakukan selama 30 menit dengan 5 kelompok bermain dengan jumlah anggota perkelompoknya 3 sampai 4 anak. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh tim, permaianan ini sangat dinikmati oleh semua pemain. Dari kelima kelompok tersebut, permainan ini dinikmati justru ketika ada pemain yang mendapat challenge card . peserta akan bersorak ketika melihat pemain lain melakukan challenge card. Ada juga kelompok yang malu-malu ketika mendapat challenge card yang menurut teman-temannya lucu. Secara keseluruhan, permainan NB Green Card mampu membawa anak-anak kelas 4 SDN Selopanggung 2 memahami makna tradisi Ngunggahne Beras dan nilai yang ada di dalamnya. Tentu saja kesimpulan ini terlalu dini untuk diambil, namun melalui lembar evaluasi dan yang diberikan kepada peserta dapat diketahui lonjakan pengetahuan sebelum dan sesudah melakukan permainan. Berdasarkan kegiatan pengabdian ini, prodi akan terus menggali dan melakukan riset terutama di luar perkuliahan tentang berbagai kegiatan masyarakat yang sebenarnya telah melakukan kegiatan konservasi dengan kearifan lokal.

(a)

(b)

Gambar 4 (a,b) Proses menjelaskan makna ritual ngunggahne beras dan menjelaskan alur permainan NB-Green Card

(a)

(b)

Gambar 5 (a,b) Proses permainan NB-Green Card dilakukan bersama-sama

(Farida N Zunaidah , Tutut  I  Sulistiyowati, Mumun Nurmilawati, Dwi  A Budiretnani, Cici Meilinda)